TOPIKSULTRA.COM BOMBANA — Sekepulauan Kabaena, Kabupaten Bombana dicanangkan menjadi wilayah bebas pengambilan bibit Sapi ternak. Hal tersebut setelah beberapa tahun, Kabaena bebas dari penyakit Brucellosis atau penyakit keguguran dan keluron menular pada hewan ternak.
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan, DistanKabupaten Bombana, Surianto Wedda. mengatakan, saat ini Distan Bombana sudah berupaya agar Kabaena secepatnya menadapatkan surat keterangan bebas Brucella dari kementrian.
“Agar nanti Kabaena bisa bebes mengeluarkan semi bibit,” ujarnya, Senin, (26/4/2021), di Kantornya.
Menurutnya, meskipun di beberapa daerah di Kabupaten Bombana memang terdapat kasus Brucellosis. Akan tetapi, sampai saat ini di Kabaena masih tidak terdapat kasus Brucella. Sehingga pihaknya berkeyakinan Kabaena nantinya dapat menjadi wilayah pengambilan bibit sapi ternak.
“Setelah berapa tahun kita lakukan uji pengambilan sampel, Kabaena masih bersih dari Brucella,” ungkapnya.
Surianto menjelaskan, Brucella adalah penyakit ekonomis tinggi yang merugikan petani ternak di Bombana, karena efeknya menghambat pertumbuhan dan pertambahan jumlah populasi sapi. “Makanya itu yang lalu, yang menyebabkan kita mengalami penurunan populasi sapi dari lima puluh ribu sekian lebih, turun manjadi 48 ribu karena banyak sapi yang selalu keguguran,”ujarnya.
Namun, katanya, kondisi saat ini sudah mulai teratasi. Pertumbuhan sapi di Bombana sudah mulai kembali normal, setelah Distan setempat rutin melakukan vaksinasi pada ternak.
“Rencana bulan 6 lagi kita turun melakukan vaksinasi. Kami masih menunggu stok vaksin dari pemerintah propinsi,” tuturnya.
Selain itu, pada April lalu, Distan setempat sudah turun melakukan pengambilan sampel baru di beberapa titik., untuk mengukur presentasi penyebaran Brucella, apakah meningkat atau turun. “Hasilnya belum keluar,” urainya.
Laporan: Refli