BOMBANA,TOPIKSULTRA.COM—Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bombana, Iskandar, meminta agar gugus tugas Covid-19Bombana bekerja selangkah lebih maju dari sebelumnya. “Bukan berarti kita tidak apresiasi apa yang sudah dilakukan oleh satgas kita. Tapi kita ingin mereka lebih meningkatkan kinerjanya, harus selangkah lebih maju, mengingat virus ini datangnya tak terduga,”katanya kepada Topiksultra.com, Sabtu,(4/4/2020).
Menurutnya, Sulawesi Tenggara resmi mengumumkan memiliki tambahan pasien positif Covid-19 baru, yang bahkan diduga menimpah salah seorang perawat di Rumah sakit Bahteramas Kendari. Hal itu membuat sejumlah daerah se-Sultra tentu semakin meningkatkan kewaspadaan. “Harusnya tidak terkecuali kabupaten Bombana,” ujarnya.
Untuk mencegah situasi terburuk merembetnya wabah Covid-19 masuk ke wilayah Bombana, Iskandar menyarankan dimulainya langkah cepat, utamanya pengendalian di pintu masuk utama dan pengendalian dalam daerah yang selama ini dinilainya masih kurang efektif.
“Tidak bisa lagi kita mengelak karena ini pengumumannya resmi. Maka apa yang selama ini dilakukan oleh satgas kita dengan rutinitas sekarang ini harus di tinggalkan dan perlu di tingkatkan,” katanya.
Temuan kasus pasien positif baru tersebut,memungkinkan bisa saja Sultra ditetapkan sebagai daerah transmisi lokal covid-19. Karena itu, tidak ada lagi alasan bagi gugus tugas pencegahan covid-19 untuk tidak memperketat setiap pintu masuk. “Bila perlu lakukan sesuai instruksi Presiden Joko Widodo tentang pembatasan status sosial berskala besar,” tuturnya.
Saat ini, tambah Iskandar, bukan lagi waktunya untuk sekedar berkeliling memberikan himbauan kepada masyarakat, melainkan sudah harus mulai menyusun langkah proteksi dan preventif yang lebih nyata dan efektif dalam mengendalikan situasi di dalam dan di luar daerah.
Menurutnya, harus segera dirumuskan bagaimana menerapkan instruksi presiden tentang perpres pembatasan sosial bersekala besar. “jangan terpaku dengan ritme pemerintah pusat. Yakinkan kepada rakyat Bombana bahwa mereka dijaga. jangan hanya suruh mereka tinggal di rumah, sementara kalian pergi bagi bagi masker dengan kompoi sementara proteksi penyebaran virus itu tidak hanya dicegah dengan masker,” ujarnya.
Menjaga ketahanan dalam daerah, kata Iskandar, harusnya sudah dilakukan satgas setempat, dengan mulai membagikan vitamin dan suplemen bagi masyarakat, melalui gugus tugas di Desa untuk memperkuat daya tahan masyarakat agar virus tidak dengan mudahnya dapat hidup dan berkembang dalam tubuh seseorang, serta pengendalian luar dapat dilakukan dengan memperketat setiap pintu masuk ke Bombana. “Bukan lagi waktunya sekedar keliling pidato,” sindirnya.
Ia berharap, perlunya langkah yang strategis, dan lebih inovatif dari tim Satgas, misalnya di semua pintu pintu kedatangan tidak lagi hanya sekedar didata. “Harus betul-betul kontrol secara kontinyu, bekali rakyat dengan perisai ketahanan tubuh bukan hanya sekedar dihimbau yang terkesan hanya menakut nakuti,” kata Iskandar.
Saat ini, kontrol keluar masuknya orang di Bombana harus dijaga ketat, salah satunya dengan memastikan setiap orang yang berkunjung ke Bombana harus di lengkapi surat keterangan sehat. Tujuannya adalah pembatasan masuk di wilayah Bombana. “Agar jika urusannya tidak terlalu penting jangan dulu ke Bombana, tidak terkecuali siapapun dia,” tuturnya.
Berhentikan Aktivitas Tambang
Khusus di Kabaena yang merupakan wilayah penyeberangan laut harus lebih diperketat, karena menurut Iskandar wilayah tersebut kerap digunakan sebagai pintu masuknya pekerja tambang dari luar daerah yang oleh pemerintah pusat telah ditetapkan sebagai wilayah transmisi lokal penularan covid-19. “Selain orang dari Rusia, itu juga ada orang dari Jawa yang masuk, sementara Jawa saat ini adalah daerah transmisi lokal. Masyarakat ini tidak bisa dibuat biasa-biasa saja, harus lebih mawas,” ujarnya.
Iskandar mendesak, sesegera mungkin gugus tugas pencegahan covid-19 sudah harus mengatur strategi tentang aktivitas tambang di wilayah Bombana khususnya dengan pembekuan sementara waktu kedatangan pekerja dari luar Bombana mengingat penyebaran virus covid-19 ini yang tidak terduga.
“Kalau memang mau tetap beraktivitas cukup dengan orang-orang lokal atau orang yang sudah ada sejak pandemi covid-19 ini belum mewabah. Meskipun orang luar yah silahkan mereka berinteraksi tapi jangan dulu ada pengiriman pekerja dari luar,” jelasnya.
Iskandar juga mendesak Satgas agar melengkapi semua fasilitas alat pelindung diri (APD) tanpa ada alasan kalau itu tidak ada. “Jangan bilang tidak ada, itu klasik. Ini negara yang urus, malah ada yang bilang lupa dimana dipesan, ada yang bilang di bandara di Kendari, dan info yang terakhir dia lupa dimana dia pesan. Mana yang benar, mana yang bisa di percaya, ini urusan Negara harus dia dapat gimanapun caranya,” sindirnya.
Presiden kata Iskandar sudah menunjuk-mempercayakan kepada bupati sebagai ketua satgas, karena punya kekuasaan dan kewenangan untuk berbuat lebih banyak di daerah. “Sedangkan kepala desa bisa membeli APD seharga kurang lebih 75 ribu itu, jangan diplesetkan bahwa APD yang mau kita beli itu seperti baju astronot itu. APD rumah sakit itu protapnya beda dengan yang di lapangan” katanya.
Laporan:Refli
Comment