Fakta Kebakaran SMAN 2 Tomia, Hingga Kerugian Lebih Rp 2 Miliar

Berita, Wakatobi1636 Views

WAKATOBI, TOPIKSULTRA.COM – Kebakaran hebat menimpa SMA Negeri 2 Tomia, Kabupaten Wakatobi pada, Kamis 14 November 2019 (malam). Cukup membebani sekolah, gedung kantor yang didirikan sekitar Tahun 2007 ini hangus dilalap si jago merah, ratusan ijazah alumni ikut terbakar juga data para siswa dan sekolah berbentuk dokumen.

Kerugian Lebih Rp 2 Miliar

Kerugian terbilang cukup besar, satu gedung seukuran dua ruang belajar sekolah dengan sejumlah peralatan sekolah hangus tidak tersisa. Polsek Tomia Timur, bersama Inafis Polres Wakatobi telah menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kapolsek Tomia Timur, IPDA Awaluddin SH menjelaskan, kerugian melebihi Rp 2 Miliar, terakumulasi gedung beserta isi.

Kapolsek Tomia Timur, IPDA Awaluddin SH (ist)

Pihak sekolah merincikan berupa laporan pertanggungjawaban sekolah terbakar, sound system, lima buah leptop, infokus enam unit, serta pealatan elektronik lainnya tidak ada yang terselamatkan, kecuali komputer yang ditempatkan di ruang laboratorium.

Kebakaran Akibat Korsleting Listrik

Hasil olah TKP dari aparat Kepolisian terungkap, awal percikan api berasal dari ruang kepala sekolah, tumpukan sambungan listrik dan terminal cok tersentral pada satu titik, terjadi pemanasan hingga memicu arus pendek, kemudian api mengenai bahan mudah terbakar.

Posisi Sekolah Jauh Dari Pemukiman Warga

Lokasi sekolah berjarak sekitar dua kilometer dari pemukiman warga sehingga percikan api kecil tidak dapat dideteksi, sekitar pukul 21:30 Wita, warga melihat kobaran api sudah membesar dan memenuhi ruangan kantor kemudian informasi baru tersebar.

Sulitnya Akses Air Menyulitkan Pemadaman

Saat terbakar, warga dan guru berkumpul di TKP tidak dapat berbuat banyak, satu satunya tempat air sekolah berada satu gedung dengan kantor yang terbakar, jaringan pipa air juga tidak berfungsi, pemadaman api yang sempat merembes ke gedung lainnya menggunakan air dari bak penampungan Yayasan Tee Luo yang diangkut dengan ember kecil.

“Yang paling kita harapkan adalah alat pemadam kebakaran, kita di Pulau Tomia ini tidak ada Damkar, sehingga lambat pemadaman,” tutur Asria Poe.

Tidak Ada Penjaga Sekolah

Sekolah dengan siswa 435 jiwa ini beberapa tahun terakhir tidak menggunakan lagi jasa penjaga, Kepala Sekola SMA Negeri 2 Tomia, H Muhammad Asria Poe menjelaskan, tidak ada anggaran untuk biaya gaji, tidak dialokasikan dari dana BOS.

“Kita sempat ada penjaga, karena tidak diporsikan di dana BOS. Beberapa tahun lalu berjalan menggunakan anggaran dari dana komite, tapi sekarag tidak lagi,” urainya menjelaskan.

Laporan : Hendriansyah

Editor

Comment