Komisi III DPRD Kolut Inspeksi ke SPB Nelayan Sapoiha, Warga Tak Tahu Jadwal Masuknya Mobil Tangki

banner 468x60

TOPIKSULTRA.COM, LASUSUA — Ketua komisi III DPRD kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara, Abu Muslim, dan anggota komisi H Incing, merespon aduan nelayan terkait pelayanan di sentra pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) di Sapoiha Kecamatan Watunohu Kolaka Utara.

Abu Muslim dan H Incing mengaku sudah melakukan inspeksi di SPBN Sapoiha milik keluarga salah seorang anggota DPRD Sultra, pada Senin, (27/9/2021). Saat tiba di SPBN tersebut, Abu Muslim dan rekannya H Incing tidak bertemu dengan pengelola SPBN. Sebab pagar SPBN dalam kondisi digembok. “Kami sempat teriak dari luar pagar, tapi tidak ada respon dari pemilik atau pengelola SPBN,” kata Abu Muslim, Rabu, (29/9/2021), di temui di kantor DPRD Kolut.

Abu menduga, sesuai dengan aspirasi warga nelayan, stok BBM di SPBU Sapoiha dibawa atau dibongkar pada malam hari, dan pagi harinya sudah habis.

Setelah tak bisa bertemu dengan pengelola SPBN, Abu Muslim mengaku menyempatkan diri menemui warga sekitar yang berprofesi nelayan. “Warga sekitar yang kami temui mengaku tidak tahu kapan jadwal masuknya tangki BBM di SPBN tersebut,” ujarnya.

Menurutnya, para nelayan di sekitar SPBN Sapoiha juga mengaku tidak pernah mendapatkan kuota BBM di SPB Nelayan. Mereka justru membeli secara eceran dan tidak pernah mengetahui kapan tangki
BBM masuk membongkar BBM di SPBN. “Kalau pengecer ditanya dimana dapatkan BBM solar, jawabnya di SPBN,” katanya.

Abu Muslim mengaku, pihaknya sudah melaporkan masalah ini ke pimpinan DPRD Kolut, dan dalam waktu dekat, DPRD akan memanggil pemilik atau pengelola SPBN Sapoiha untuk rapat dengar pendapat menyikapi keluhan warga yang tidak pernah memperoleh kuota BBM solar subsidi di SPBU Sapoiha. “Kami juga akan undang dinas
perikanan, kepala desa dan pemuda Sapoiha,” tutur anggota fraksi Golkar ini.

Terkait hal ini, wakil bupati Kolut, H. Abbas meminta kepolisian dan dinas perikanan mengawasi penyaluran solar subsidi di SPB Nelayan Sapoiha, yang diduga kuat disalahgunakan.

Laporan : Ahmar

Editor

Comment