TOPIKSULTRA.COM, BOMBANA — Kabupaten Bombana disebut bakal menjadi wilayah pertama di Indonesia yang mengelola bank sampah yang berintegrasi dari sekolah dan rumah siswa.
“Bombana ini yang pertama di Indonesia. Selama ini masih dilakukan secara parsial,” kata Direktur Green Indonesia Foundation, H. Asrul Hoesein, usai penyelenggaraan zoom meeting, pengelolaan persampahan terpadu nasional, di rujab bupati Bombana, bersama bupati Bombana, Tafdil dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kamis (30/9/2021) sore.
Asrul, yang juga pengamat dan pemerhati regulasi persampahan ini mengatakan, ini merupakan inovasi baru dalam pengelolaan sampah di Indonesia, yang terpusat dari sekolah sebagai pusat edukasi dan beritegrasi hingga ke rumah siswa dan masyarakat sekitar sekolah.
Menurutnya, meskipun di pusatkan dari sekolah, kata Asrul, bukan berarti menjadikan sekolah tempat menyimpan sampah. Namun, sekolah akan menjadi pusat edukasi. Adapun sampah rumahan yang nantinya masuk dalam kategori sampah pilahan akan di jemput oleh
pihak primer koperasi pengelola sampah ( PKPS) yang akan di bentuk, dan nilai jualnya akan langsung di transfer ke rekening siswa masing-masing.
“Semua sekolah akan dibuatkan bank sampah, dan Setiap siswa akan dibuatkan buku tabungan. Nantinya mereka juga akan diberi asuransi jiwa,” tuturnya.
Asrul berpendapat, nantinya hal ini juga akan merubah paradigma ataupun merevolusi mental bangsa Indonesia khususnya dalam hal persampahan. Sebab masyarakat akan teredukasi, dari yang
sebelumnya pembuang sampah menjadi pemilah sampah.
“Semua harus merubah paradigma dari presiden hingga pemerintah desa. Tujuannya untuk mewujudkan Indonesia bersih dari sampah,” ujarnya.
Bupati Bombana, Tafdil mengatakan sejalan dengan program ini nantinya akan menciptakan generasi muda yang terdidik cinta akan lingkungannya. Sekaligus menjadikan kabupaten Bombana contoh
untuk daerah lain.
“Kita memulai dan menjadi contoh. Gerakan Indonesia bersih di mulai dari Kabupaten Bombana,” kata bupati dua periode ini.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Bombana, Makmur Darwis, mengatakan nantinya program bank sampah ini akan meminimalisir jumlah sampah yang berakhir terbuang di TPA.
“Selama ini 70 persen sampah di Kabupaten Bombana tertumpuk di TPA ( Tempat Pembuangan Sampah) dan hanya tersisa 30 persen saja yang terkelola kembali,” ujarnya.
Namun, dengan program ini nantinya akan diusahakan terbalik, 70 persen sampah akan dikelola kembali dengan cara daur ulang. Adapun
sisanya akan dijadikan sebagai Komposter atau bahan dari pupuk alami.
Adapun soal jenis sampah yang masuk nantinya akan sesuai permintaan dari owner atau perusahaan pendukung ataupun pihak ketiga yang sudah bekerjasama dengan PKPS setempat.
“Saat ini sudah ada pihak yang mau bekerjasama dalam pengelolaan sampah, seperti sampah plastik, kaleng, botol dan lainya,” ucapnya seraya berharap dengan pengelolaan ini Bombana bisa meraih
Adipura.
Laporan : Refli
Comment