RSUD Hingga Puskesmas di Mubar Tolak Pasien dari Malaysia

Berita, Kesehatan263 Views
banner 468x60

MUNA BARAT, TOPIK SULTRA.COM — Seorang pasien asal Desa Katobu, Kecamatan Wadaga Kabupaten Muna Barat (Mubar), inisial LP (45) yang baru pulang dari Malaysia ditolak oleh Puskesmas Lawa dan Rumah Sakit Umum Daerah Mubar yang menderita sakit dengan gejala seperti terinfeksi Virus Corona (Covid- 19).

Kepala Puskesmas Lawa, Dahlia mengungkapkan bahwa pasien datang bersama istri pada hari Sabtu (21/3) kemarin sekira pukul 15.00 Wita dengan menggunakan masker meminta penanganan medis mengaku baru tiba dari Malaysia.

“Pasien mengaku baru tiba dari Malaysia dan kemudian sorenya ia megalami gejala panas, flu dan oleng. Mendengar pengakuat pasien, patugas kesehatan di Lawa mulai menghindar karena gejala penyakitnya sama dengan gejala virus corona apa lagi mereka belum memiliki alat pengaman diri,” ucap dahlia saat ditemui TOPIKSULTRA.com di kantornya, Sabtu (21/3).

Dahlia mengaku, para petugas jaga di puskesmas panik, karena rekam perjalanan pasien melewati wilayah yang dinyatakan terinfeksi wabah virus corona. Disisi lain mereka juga belum memiliki Alat Pengaman Diri (APD).

“Tentu panik, apa lagi pasien melewati penerbangan atau bandara yang terifeksi virus corona. Ia dari malaysia-Pontianak, kemudian Jakarta-Bandara Haluoleo Kendari. Selanjutnya tadi subuh lewat kapal malam dan langsung ke rumahnya di Katobu,” urai Dahlia.

Berdasarkan keterangan yang diambil oleh petugas kesehatan Puskesmas Lawa, pasien di Malaysia selama 4 hari dengan tujuan menjenguk keluarga kemudian pulang ke Indonesia. Pasien juga menunjukkan kartu kuning dari kementerian kesehatan namun petugas kesehatan Puskesmas Lawa tidak berani mengambil atau membaca isi kartu kuning tersebut.

“Bisa saja kartu kuning dari Kementerian itu tanda pasien Orang Dalam Pengawasan (ODP) Covid-19. Makanya kita juga ragu dan serba hati-hati, apa lagi belum ada APD, kita juga belum memiliki alat pengukur suhu badan karena tidak ditau apakah yang datang periksa ini sudah terinfeksi virus atau belum,” ucapnya.

Terkait hal itu Kepala Puskesmas Lawa juga sempat melaporkan kasus tersebut di RSUD Mubar, namun pihak RSUD Mubar juga mengakunya belum memiliki APD, sehingga pasien dikembalikan penanganannya ke puskesmas terkait.

“Pihak rumah sakit juga tidak berani karena tidak memiliki APD dan menyerahkan kembali kepada Puskesmas Lawa,” urainya.

Atas dasar itu, Puskesmas Lawa melakukan tindakan dan memulangkan pasien juga menyarankan agar pasien mengisolasi diri di dalam kamar selama 14 hari serta menghindari kontak dengan orang lain.

“Puskesmas memberikan Obat penurun panas, parastamol, vitamin, dengan Hand scoon (sarung tangan). Kemudian disarankan agar isolasi diri dalam kamar,jangan keluar rumah,hindari kontak langsung dengan keluarga,” tutur Dahlia.

Laporan: La Ode Pialo

Editor

Comment