KENDARI, TOPIKSULTRA.COM — Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, mengatakan perlu adanya stategi berkelanjutan terhadap upaya pengelolaan perikanan di Sultra.
Ia menagkui, setiap tahun memang ada peningkatan produksi perikanan. Tetapi harus ada pengelolaan khusus yang bisa menopang kemajuan hasil perikanan khususnya di Kota Kendari.
“Selama ini, pengembangan perikanan hanya berfokus pada aspek ekonomi saja, tanpa melihat sisi yang lain seperti aspek lingkungan terutama lagi pada aspek sosial dan ekologi,” kata Sulkarnain pada acara Temu Stakeholder, Jumat (2/10/2020), di salah satu hotel di Kendari.
Menurutnya, pada dasarnya pembagunan berkelanjutan termasuk di bidang perikanan mencangkup tiga aspek utama yakni ekologi, ekonomi dan sosial.
Tanpa keberkelanjutan ekologi, akan menyebabkan menurunnya sumberdaya ikan bahkan bisa punahm sehingga kegiatan ekonomi perikanan akan terhenti.
Begitu pun, tanpa keberkelanjutan ekonomi ditandai dengan rendahnya harga ikan, maka akan menumbuhkan eksploitasi besar- besaran. “Begitu juga di kehidupan sosial akan ada konflik masyarakat karna biaya tidak sesuai,” ujarnya.
Menurutnya, upaya memanfaatkan sumberdaya ikan secara optimal merupakan tuntutan mendesak bagi kemakmuran rakyat, utamanya kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan.
“Maka sudah seharusnya pembagunan dan aktivitas perikanan nasional secepatnya diarahkan untuk menerapkan kaidah perikanan berkelanjutan,” tuturnya.
Berdasarkan data ekspor perikanan Sultra tujuan USA, Jepang, Singapura, China dan UEA; tahun 2018 sebanyak 1.336 ton terdiri dari gurita, vaname, cakalang, sotong dengan nilai ekspor Rp 37,5 miliar. Tahun 2019
meningkat menjadi 1.534 ton dengan nilai ekspor Rp96,2 miliar. Sementara, sampai triwulan ketiga tahun 2020, ekspor Sultra hanya mencapai 700 ton dengan nilai Rp67 miliar.
Laporan: Betirudin
Comment