TOPIKSULTRA.COM, LASUSUA—Balai kebudayaan bakal hadir di Desa Powalaa Kecamatan Pakue Tengah, Kolaka Utara (Kolut). Pembangunan balai kebudayaan berlantai 2 berukuran 22 X 14 meter akan diwujudkan 2022, dengan anggaran Rp600 juta.
Kepala Desa Powalaa, Jufriadi mengungkapkan, nantinya balai tersebut akan menjadi gedung multi fungsi yang akan difungsikan sebagai tempat pelayanan kegiatan sosial kemasyarakatan, diantaranya
posyandu, posbindu, rumah data, kampung KB, Sanggar PKK dan kegiatan seni budaya.”Sementara ruangan di lantai 2 akan ada ruangan kerja kepala desa,” katanya kepada topiksultra.com, Sabtu, (9/10/2021), di kediamannya.
Menurutnya, rencana pembangunan balai kebudayaan desa sudah masuk dalam RPJMDesa- revisi tahun anggaran 2021. Balai tersebut dianggap penting dan mendesak sesuai hasil musyawarah desa. “Dalam musyawarah desa, usulan yang mendesak yang diajukan warga adalah balai kebudayaan. Dan sekarang mereka menanyakan terus, kapan dimulainya pembangunan balai,” ujarnya.
Desain balai kebudayaan dirancang seperti perahu layar karena lokasi pembangunan kantor berada di pesisir pantai, sehingga balai kebudayaan dibangun sebagai icon desa Powalaa yang bisa menjadi
daya tarik wisata desa.
Menurutnya, Powalaa sebagai nama desa mempunyai arti sejarah, mengingat desa ini dulunya adalah tempat persinggahan-berlindung bagi para nelayan dari berbagai daerah seperti dari Bajoe, Siwa dan Luwu. Ketika kondisi cuaca buruk maka di tempat yang kini menjadi desa Powalaa menjadi tempat berlindung yang aman bagi para nelayan.
Selain itu, pesisir pantai Desa Powalaa sangat strategis bagi berlabuhnya para pedagang, karena lautnya sangat teduh dan jauh dari terjangan ombak besar ketika cuaca buruk terjadi ditengah laut. “Itulah yang menjadi dasar kami untuk membangun balai kebudayaan desa mirip sebuah perahu nelayan, agar nilai kebudayaan dan historis sejarah desa selalu diingat generasi muda yang akan datang,” tuturnya.
Ketua BPD Powalaa, Rais, menambahkan, pembangunan fisik tahun 2022 hanya balai kebudayaan yang menjadi prioritas yang sangat penting bagi masyarakat.
” Kami sudah menyepakati dalam musyawarah desa bersama masyarakat. Karena itu kami mendesak pemerintah desa mempercepat pembangunan gedung balai,” katanya.
Sebenarnya, kata Rais, usulan pembangunan balai sudah sejak tahun anggaran 2021. Namun karena pandemik covid- 19 sehingga diundurkan lagi perencanaannya tahun 2022.
Laporan : Ahmar
Comment