TOPIKSULTRA.COM, LASUSUA — Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), mengajarkan cara memangkas kakao yang benar kepada kelompok tani di setiap kecamatan melalui sekolah lapang.
Ahad, (10/10/2021), giliran kecamatan Pakue Utara yang berasal dari tiga desa yakni Desa Pakue, Desa Teposua dan Desa Kalo yang mengikuti sekolah lapang dengan menggandeng pemateri dari cacao doktor dan pihak PT.Mars.
Kepala Bidang Perkebunan, Ikbal mengatakan sekolah lapang mengajarkan tentang cara pemangkasan, pemupukan dan pemeliharaan. “Sekolah lapang dipraktekkan di kebun Ibu Mina di Desa Pakue, ” kata Ikbal kepada TOPIKSULTRA.COM, Ahad, (10/10/2021).
Menurutnya, para peserta sekolah lapang adalah kelompok revitalisasi kakao di tahun 2020.
“Kegiatan ini akan terus berlanjut setiap tahun dan menyeluruh di tiap kecamatan, “ujarnya.
Secara tehnis, kata Ikbal, pihaknya tidak menganjurkan para petani kakao untuk memakai parang dalam proses pemangkasan, baik ringan maupun berat karena dapat merusak batang coklat dan bantalan bunga. “Kami menganjurkan agar selalu menggunakan gunting dan gergaji,” katanya.
Menurutnya, kalau untuk pemangkasan ringan harus menggunakan gunting. Sementara untuk pemangkasan berat, dengan menggunakan gergaji. Tujuannya agar lebih aman dan tidak merusak batang.
Sekolah lapang, kata Ikbal, bukan hanya tentang kegiatan tehnik pemangkasan, tapi intinya fokus pada pemeliharaan dan pemupukan.
Bahri, salah seorang penanggung jawab kebun milik ibu Mina, mengungkapkan kebun kakao yang dikerjakannya sudah berumur kurang lebih 3 tahun dan sudah belajar berbuah, dengan jumlah sekira 700 pohon dengan jarak tanam 3 meter.
Menurutnya, dengan usia kakao sekarang ini, mereka tidak membiarkan buahnya karena batangnya masih muda dan belum kuat membawa buah yang banyak. “Makanya kami gugurkan sehingga kami meminta kepada pendamping untuk mengajarkan tekhnik pemangkasan yang benar, ” ujarnya.
Laporan : Ahmar
Comment