TOPIKSULTRA.COM, KOLAKA UTARA – Untuk mempercepat penurunan angka Stunting diwilayah kerjanya. Penjabat (Pj).Bupati Kolaka Utara Dr. Ir. Sukanto Toding, MSP, MA, hadiri undangan kegiatan rembuk stunting tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara yang digelar di salah satu hotel di Kota Kendari pada Senin (27/5/2024). Selain Acara inti rembuk Stunting kemudian dilanjutkan penandatanganan pernyataan komitmen penurunan stunting.
Penjabat (Pj). Bupati Kolaka Utara, Dr. Ir. Sukanto Toding, MSP.MA menjelaskan bahwa angka prevalensi stunting di Kolaka Utara mengalami penurunan signifikan.
Hal itu terjadi berdasarkan data elektronik pelaporan pencatatan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM), angka prevalensi stunting pada bulan Agustus 2021 adalah sebesar 8,85%. Angka ini menurun menjadi 5,56% pada tahun 2022, dan terus berkurang hingga 2,93% pada April 2024.
“Penurunan ini menunjukkan upaya dan strategi yang kita lakukan berjalan dengan baik. Ini adalah hasil kerja keras bersama dari seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah daerah,” ujar Dr. Sukanto Toding melalui rilis resminya. Senin (27/5/2024)
Lebih lanjut, Sukanto Toding menyebut selain angka Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) juga menunjukkan penurunan dari 29,1% pada tahun 2021 menjadi 24,8% pada tahun 2022, berkurang sebesar 4,3%. Namun, pada tahun 2023, angka ini kembali naik menjadi 31,8%.
Selain itu Sukanto Toding juga paparkan data target tahun 2023 yang mencakup 32.983 keluarga, di mana 5.051 di antaranya berisiko stunting, serta terdapat 10.459 balita dengan 214 di antaranya tergolong pendek dan sangat pendek. Beliau juga menyebutkan beberapa indikator penting, seperti 73,86% remaja putri yang mengonsumsi tablet tambah darah dan 83,38% calon pengantin yang menerima layanan kesehatan pranikah.
“Analisis permasalahan ini penting untuk menentukan intervensi yang tepat. Misalnya, kita perlu meningkatkan cakupan remaja putri yang menjalani pemeriksaan status anemia dan mengonsumsi tablet tambah darah secara rutin,” paparnya
Menurutnya, strategi intervensi yang dilakukan mencakup berbagai aspek, dari pemeriksaan kesehatan remaja putri dan ibu hamil, pemberian makanan tambahan bagi balita kurang gizi, hingga peningkatan akses sanitasi dan air minum layak.
“Kita juga memastikan bahwa setiap ibu hamil mendapatkan pemeriksaan kehamilan yang memadai dan asupan gizi yang cukup, termasuk melalui Program Makanan Tambahan (PMT) lokal di puskesmas,” ungkapnya
Sukanto Toding juga berharap kegiatan ini dapat semakin memperkuat komitmen dan kerjasama antara Pemerintah dan Masyarakat dalam mengatasi masalah stunting di Sulawesi Tenggara, khususnya di Kolaka Utara.
“Dengan semangat kolaborasi dan strategi yang tepat, kita yakin dapat menurunkan angka stunting lebih jauh lagi dan memastikan generasi muda Kolaka Utara tumbuh sehat dan kuat,” harapnya
Menurutnya, Penurunan stunting tidak hanya sekedar angka, tetapi juga berdampak pada peningkatan kualitas hidup dan masa depan anak-anak di Kolaka Utara.
“Dengan komitmen yang terus diperkuat dan intervensi yang tepat sasaran, upaya ini, memastikan setiap anak mendapatkan hak untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal.” terangnya
Laporan : Ahmar
Comment