Gubernur Ali Mazi Ajak Satgas Covid Ikhlas Wakafkan Jiwa Raga untuk Kemanusiaan

banner 468x60

KENDARI, TOPIKSULTRA.COM — Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sultra, mengajak kepada seluruh tim Satgas Covid-19 untuk mengikhlaskan dan mewakafkan jiwa raganya untuk membantu pencegahan dan penanganan virus Corona demi keselamatan nyawa warga Sulawesi Tenggara.

“Kita bekerja untuk mengabdi kepada daerah, bangsa dan negara kita Republik Indonesia. Olehnya itu,ikuti aturan sesuai standar protokoler masing masing Satgas Gugus Tugas Covid 19,” katanya.

Ali Mazi mengaku turut prihatin dan sedih khususnya kepada satgas kesehatan yang bekerja dengan tulus dan ikhlas yang berhadapan dengan pasien yang orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) hingga seseorang yang terkonfirmasi positif terpapar virus Corona.

“Ya mau apa lagi itu resiko pekerjaan. Kalian itu adalah pejuang dan pahlawan sebagai garda terdepan yang mempertaruhkan nyawa kalian dan meninggalkan keluarga di rumah berminggu-minggu,” tuturnya.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi, SH (kiri) dan Sekretaris Gugus Tugas COVID-19 Sultra Drs Laode Ahmad P (kanan) menerima alat kesehatan bantuan Gugus Tugas Covid-19 Nasional. (Foto: TOPIKSULTRA.COM)

Menurutnya, andai tidak ada paramedis, maka sulit dibayangkan apa yang akan terjadi. Makanya kalian tim para medis sebagai pejuang sekaligus pahlawan Covid-19 yang akan dikenang sepanjang masa dan pantas diberikan “reward” atau penghargaan berupa insentif atau tambahan penghasilan kedaruratan Covid-19 sebagaimana diatur oleh pemerintah.

Begitupun terhadap Satgas pendukung lainnya dalam rangka pencegahan dan penanganan Covid-19, Gubernur meminta agat tetap optimis bekerja. Karena menurutnya, mereka yang juga bekerja diluar tim medis, seperti tim sosialisasi dan himbauan Covid-19 untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19, tim pemakaman jenazah Covid, tim penerima dan pendistribusi segala bantuan Covid, tim informasi dan komunikasi publik, tim ketahanan pangan, tim perhubungan darat, laut dan udara, tim TNI dan Polri, tim anggaran Refocusing Covid-19, tim Forkopimda Sultra, dan tim awak media cetak, elektronik dan online serta tim lintas agama, tokoh masyarakat, relawan Covid dan lainnya.

“Mari bahu membahu, bekerjasama memerangi, mencegah agar virus Corona dapat terkendali dan cepat berakhir serta meminimalisir korban terpapar di Bumi Anoa yang kita cintai dan banggakan,” tuturnya.

Sejak Kepres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, diterbitkan pada 13 Maret 2020, Gubernur Ali Mazi selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sulawesi Tenggara, terus mengingatkan dan menekankan kepada seluruh koordinator dan anggota Satgas gugus tugas bekerja keras dan ikhlas. Menyikapi situasi penyebaran virus Corona yang mencemaskan Gubernur Ali Mazi mengambil langkah cepat membentuk Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan Surat Keputusan Nomor 234 Tahun 2020.

Ali Mazi pun menjelaskan landasan kerja Satgas Gugus Tugas Covid-19 Sulawesi Tenggara adalah Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 Tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 19 (Covid 19) Sebagai Bencana Nasional, dan Maklumat Kapolri Nomor. Mak/2/III/2020 Tentang Kepatuhan terhadap Kebijakan Pemerintah Dalam Penanganan Penyebaran Virus Corona (Covid 19).

Gubernur mengatakan, sudah hampir 3 bulan kita bergelut dengan suasana tidak menentu karena pandemi virus Corona yang kita tidak mengetahui kapan berakhirnya, dan sudah pasti juga terdapat kekurangan dalam penanganan pencegahan dan percepatan Covid-19 di Sulawesi Tenggara.

Gubernur Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi (baju putih/tengah) memimpin rapat penanganan pencegahan penyebaran virus Corona didanpingi Forkopimda dan Satgas Gugus Covid-19 Sultra. (Foto: TOPIKSULTRA.COM)

Selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19, gubernur meminta dukungan kepada seluruh elemen masyarakat, baik yang berada di Sulawesi Tenggara maupun diperantauan untuk bersama mendoakan, memberikan solusi, dan bukan saling menyalahkan.

Kehadiran kita diharapkan untuk membantu saudara kita yang terpapar, baik bantuan moral maupun moril agar pandemi virus Corona cepat berakhir dan geliat ekonomi kembali pulih.

Pemerintah dan masyarakat Sulawesi Tenggara menjadi Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, merupakan keadaan negeri yang menjadi dambaan dan impian seluruh manusia dengan negeri yang selaras antara kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya.

Bantuan Mengalir

Pandemi virus Corona melululantakan seluruh aspek kehidupan umat pada 200-an negara diberbagai belahan dunia.

Menurut gubernur, tidak ada negara adikuasa yang mampu berdiri kokoh dan berkata sombong melawan musuh yang tidak menampakkan wajah tersebut. Kecuali, mengatakan, “waspada…waspada”.

Korban jiwa terus berjatuhan tanpa mengenal usia, lansia, dewasa, remaja, anak-anak, wanita maupun laki laki. Di Indonesia sudah hampir menyentuh angka 1.000-an orang, termasuk 2 orang pasien positif dari Bumi Anoa Sulawesi Tenggara.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Tenggara dibawah komando Gubernur Ali Mazi mengibarkan bendera perang melawan Virus Corona yang mematikan. Heroisme saling menolong dan menyayangi satu sama lain tidak terelakkan. Semangat gotong royong terpatri atas nama kemanusiaan. Bantuan berdatangan bagai gayung bersambut yang diperuntukkan untuk kaum rentan atau warga terdampak Corona.

Gubernur Sultra H. Ali Mazi, SH bersama Forkopimda mengunjungi gudang Bulog di Kendari ditengah pandemi COVID-19. (Foto: TOPIKSULTRA.COM)

Segenap potensi dari berbagai kalangan terenyuh untuk mengulurkan tangan ikut berempati. Korporasi besar maupun kecil yang mengerut sumber daya alam di jazirah provinsi berusia 56 tahun ikut berdonasi menyalurkan kebutuhan pokok, seperti beras, gula, telur, minyak goreng dan lain lain. Bukan hanya kebutuhan pokok yang mengucur dari para dermawan tetapi juga alat kesehatan berupa alat pelindung diri (APD), rapid tes dan lain lain untuk para medis sebagai garda terdepan melawan Covid-19.

Apakah bantuan atau donasi hanya datang dari dermawan berlebihan harta dan perusahaan beromzet besar? Ternyata tidak. Anak usia sekolah dasar pun ikut berkontribusi merogok celengan tabungan. Komunitas kecil seperti kelompok arisan, korsp alumni sekolah, organisasi kepemudaan, organisasi wanita, organisasi olahraga bahkan tidak ketinggalan partai politik menunjukan empati.

“Kita semua berharap bencana nonalam yang memiriskan hati dan membuat kita hidup dalam ketidakpastian segera berakhir. Terus berikhtiar dan tawakal kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Aaminn. (ADV)

Editor

Comment