Hanya Karena Tidak Bawa Surat Rujukan, RSUD Buton Utara Menolak Pasien

banner 468x60

TOPIKSULTRA.COM, BUTON UTARA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra) menolak dan memulangkan seorang pasien gara-gara tidak membawa surat rujukan dari Puskesmas Lambale.

Untuk diketahui, jarak dari Puskesmas Lambale yang terletak di Kecamatan Kulisusu Barat menuju RSUD Butur yang terletak di Kecamatan Kulisusu berjarak puluhan kilo meter.

“Saya selaku keluarga pasien merasa ada kejanggalan dengan pelayanan kesehatan seorang dokter di RSUD Butur yang memulangkan seorang pasien hanya karena tidak membawa surat rujukan dari Puskesmas Lambale untuk dirawat di RSUD Butur,” kata keluarga pasien, Bambang, Sabtu (28/1/2023).

Padahal, sebelum berangkat ke rumah sakit tersebut, keluarga pasien sudah melakukan konfirmasi kepada dokter Akbar yang bertugas di Puskesmas Lambale. Dokter tersebut telah memperbolehkan pasien untuk dirujuk ke RSUD dan surat rujukan akan dibuat menyusul, demi kesehatan pasien.

“Jawaban dokter Akbar melalui WhatsAppnya diperbolehkan untuk dirujuk ke RSUD Butur walaupun surat rujukan nanti menyusul besok pagi,” tutur Bambang.

Bambang juga mengungkapkan, setibanya di RSUD Butur, ada salah seorang dokter inisial AF malah memberikan pernyataan kepada pasien yang ruwet dan berbelit-belit.

Herannya, dokter tersebut malah mempertanyakan kedatangan pasien. “Apa motivasi seorang pasien datang ke rumah sakit,” ujar Bambang mengutip petanyaan oknum dokter tersebut.

Bambang menyayangkan, pertanyaan yang dilontarkan oknum dokter tersebut. Padahal menurut dia seorang dokter itu bertugas melayani pasien dengan setulus hati. Seumur hidupnya, dia baru mendengar seorang dokter bertanya kepada pasien seperti itu.

Tidak lama setelah melontarkan pertanyaan kepada pasien, kata Bambang, dokter memanggilnya untuk memberikan penjelasan bahwa pasien tidak bisa rawat di RSUD karena tidak memiliki surat rujukan yang ditujukan kepada dokter poli RSUD.

Bambang berharap kepada Bupati Butur Ridwan Zakariah dalam menugaskan dokter yang bekerja di RSUD Butur, harus dokter yang tidak bersifat arogan kepada pasien.

“Jangan menugaskan dokter yang punya sifat arogan, yang harus menilai pasien ataupun keluarga pasien dari status sosial,” ujarnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak RSUD Butur belum berhasil dihubungi. Direktur RSUD Butur, dokter Wa Ode Fortanita saat dimintai tanggapannya melalui WhatsApp pribadinya, hanya tercentang satu. Saat dihubungi lewat teleponnya, justru dinonaktifkan.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan dari pihak RSUD Kabupaten Butur.

Laporan: Aris

Editor

Comment