KONUT, TOPIKSULTRA,COM — Sebanyak 50 Huntara (Hunian Sementara) milik korban bencana banjir pada Tahun 2019 harus menelan pil pahit karena para korban asal Desa Puusuli itu kembali merasakan musibah lagi dengan bencana yang sama pada Rabu 26 Februari 2020.
Salah seorang warga Desa Puusuli, Nasrun menceritakan musibah dialaminya dan para pengungsi itu, terjadi sekitar pukul 04:00 Wita, berawal hujan beserta angin kencang. Tidak berlangsung lama, air di wilayah pemukiman perlahan masuk ke dalam rumah warga dan volumenya semakin membesar.
“Banjir disini tiba tiba naik, dan lima puluh rumah Huntara parah terendam banjir bandang,” ucap Nasrudin.
Mewakili para pengunsi, Nasrudin berharap Pemda Konut segera menyiapkan hunian tetap yang lebih layak dan aman dari banjir karena Huntara yang mereka tempati kini dipenuhi lumpur dan kotoran, sebagian masih terendam air.
“Hunian kami ini dipenuhi lumpur, kami sudah tidak bisa lagi berbuat apa-apa. Kami ini sudah terendam banjir yang lalu, Pindah di huntara berharap tidak akan lagi kena banjir, malah banjir bandang lagi yang menghamtam kami,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Konut Jasmidin saat di konfirmasi topiksultra.com melalui sambungan telpon menjelaskan, jika banjir bandang yang menghantam Huntara Desa Puusuli akibat aktifitas tambang yang beroprasi di wilayah itu.
“Air dari gunung tergenang dipenampungan ore, jadi air yang tertampung di penampungan ore jebol hingga mengakibatkan banjir bandang dan menghantam huntara,” ungkapnya.
Jasmidin berjanji akan membenahi kembali Huntara berkoordinasi dengan Pemda Konut dan unsur lainnya ketika air surut.
“Besok kami akan turun kembali bersama dinas dinas terkait untuk bersama sama membenahi huntara yang terkena banjir bandang kususnya lima puluh kepala keluarga yang terkena dampak parah,” jelas Jasmidi.
Laporan: Adi
Editor : Hendriansyah
Comment