TOPIKSULTRA.COM, BOMBANA — Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bombana menjadwalkan ulang program sensus penduduk lanjutan yang sempat tertunda pada 2021 lalu. Rencananya bakal dilakukan pada bulan Mei 2022 mendatang dengan menurunkan sebanyak 115 orang petugas sensus.
Hal tersebut diungkapkan Kepala BPS Kabupaten Bombana, Sudirman, saat ditemui diruang kerjanya, Rabu, (20/4/2022). Menurut Sudirman, sensus lanjutan tersebut adalah rangkaian kelanjutan Densus Penduduk yang telah dilakukan pada tahun 2020 lalu.
“Yang seharusnya di 2021 kita sudah lakukan namun ada penundaan oleh pemerintah karena dianggap belum terlalu penting. terangya kepada TOPIKSULTRA.COM.
“Lalu di tahun 2022 DPR ngotot agar ini segera berjalan, DPR akan menjadikan data ini sebagai rujukan keberhasilan suatu daerah,” tambahnya.
Sudirman menerangkan, sebelum diturunkan kelapangan pada 15 Mei 2022 mendatang kepada 115 petugas sensus tersebut telebih dulu akan dilakukan pelatihan selama empat hari, tepatnya 10 hingga 14 Mei 2020. Hal tersebut bertujuan agar pelaksanaan sensus dapat berjalan sesuai harapan
Dijelaskan Sudirman, nantinya, sensus lanjutan ini akan tetap menyasar semua Kecamatan di Bombana, dengan mengambil satu sampel persetiap satuan lingkungan yang terkecil dalam suatu lapisan masyarakat.
“Di Bombana itu Dusun, jadi kita akan membuat satu peta yang terdiri dari satu dusun, tapi kalau yang padat penduduknya kita akan pecah menjadi dua, karena batasan satu SPLF antara 80 sampai 120 rumah tangga,” urainya.
Diterangkan Pria yang mengaku baru kurang lebih dua bulan menjabat sebagai Kepala BPS Bombana ini, kelebihan sensus lanjutan yang akan berjalan ini adalah lebih komprehensif (menyeluruh) dan lebih mendalam terkait dengan pengambilan sampel dimasyarakat.
Diantaranya, disebutkan Sudirman, soal data jumlah kelahiran, migrasi, disabilitas, ketenagakerjaan, fasilitas, dan moralitas. Hal tersebut dinilainya karena pada sensus lanjutan, varibel dan kuisioner (pertanyaan) yang termuat lebih banyak dari densus penduduk.
“Lanjutan ini akan mengupdate data yang sangat dibutuhkan pemerintah. Termasuk bagaimana perumahnya, bagaimana pendidikannya. Data ini sangat diperlukan sejumlah Kementerian dalam mengeluarkan suatu data, salahsatunya kementerian sosial,” ujar Sudirman.
Selain itu, data dari sensus penduduk ini juga dapat dijadikan tolak ukur jumlah dan karakteristik penduduk secara mendalam, sebab sensus penduduk lanjutan lebih kepada pengujian sampel berdasarkan fakta dan perkembangan terakhir dari suatu masyarakat.
“Dilakukan berdasarkan sampel dimana penduduk itu ditemukan berdomisili secara tetap. Sebab biasanya datanya di Bombana tapi dia di Kendari ataupun sebaliknya,” imbuhnya memberi contoh.
Selanjutnya, kata Sudirman, hasil dari sensus lanjutan ini juga akan menjadi indikator rujukan dan tolak ukur dalam menentukan angka proyeksi atau angka prediksi jumlah, komposisi penduduk indonesia dalam pertahunnya. Hal tersebut berkaitan dengan indikator perkiraan perolehan angka Kematian Ibu, serta untuk penghitungan parameter demografi (kelahiran, kematian, dan migrasi).
“Sebab sensus tidak dilakukan setiap tahun sekali. Melainkan sekali dalam 10 Tahun, dimulai dan diakhiri angka Nol,” ucapnya.
Lebih, jauh karena menilai sejumlah update data tersebut sangat penting, sebelum sensus lanjutan mulai berjalan, Sudirman mengatakan, pihaknya akan terlebih dahulu berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait di kabupaten, diantaranya Disdukcapil, dan Kominfo.
“Hal tersebut agar dinas setempat memberikan penjelasan agar kegiatan ini berjalan lancar.
Targetnya bulan Juni sudah ada angka yang keluar, tetapi secara nasional nanti akan di launching di Januari 2023 mendatang,” pungkasnya.
Laporan: Refli
Comment