Sekda Butur: Budaya Menjadi Basis Solusi Kehidupan Berkelanjutan

TOPIKSULTRA.COM, BUTON UTARA – Sekretaris Daerah Kabupaten Buton Utara (Butur) Muhammad Hardhy Muslim, SH. M.Si menekankan pentingnya kebudayaan dalam pembangunan berkelanjutan.

Menurutnya, kebudayaan menyediakan sumberdaya yang dapat memperkuat inklusi dan kohesi sosial, melindungi lingkungan hidup.

“Selain itu, dapat memperkuat pembangunan yang berpusat pada manusia dan berakar pada pada nilai-nilai luhur dan kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi,” kata Muhammad Hardhy Muslim saat membuka sidang Tim Ahli Cagar Budaya Buton Utara disalah satu hotel di Kulisusu, Sabtu (23/9/2023).

Sidang Tim Ahli Cagar Budaya dilaksanakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan melibatkan sejumlah tokoh masyarakat setempat, untuk membahas dan menyusun rekomendasi penetapan Benteng Lipu Yi Koro, Pangilia, dan Benteng Bangkudu.

Mengutip keputusan dalam Konferensi UNESCO, ada tiga pilar pembangunan berkelanjutan, yaitu: kemakmuran ekonomi, keadilan sosial dan kelestarian lingkungan, namun perlu diperkuat dengan pilar ke empat, yakni kebudayaan.

“Kebudayaan mengandung kearifan terwariskan yang menjadi basis bagi solusi kehidupan berkelanjutan,” kata Hardhy Muslim.

Lanjutnya, kebudayaan adalah sumber daya yang tidak pernah habis, senantiasa terbarukan melalui inovasi dan diwariskan secara turun temurun. Berbeda dengan sumber daya alam yang akan habis jika terus dikelola.

Kebudayaan, kata Hardhy Muslim, semakin dikelola akan semakin tumbuh dan berkembang untuk menjawab tantangan yang terus berubah.

Terkait pemajuan kebudayaan, Pemkab Butur yang merupakan salah satu Kota Pusaka di Indonesia terus mendorong perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, serta pembinaan objek pemajuan kebudayaan.

Dalam dokumen pokok-pokok pikiran kebudayaan daerah telah tercatat 289 objek pemajuan kebudayaan dangan berbagi kategori.

“Ini adalah kekayaan budaya yang perlu kita syukuri dan kita jaga bersama. Semoga kedepan upaya pemajuan kebudayaan daerah dapat berkontribusi dalam kebudayaan nasional,” pungkasnya.

Laporan: Aris

Editor

Related Posts

Jangan Ketinggalan Berita Lainnya

Comment