Stok Bawang Putih di Mubar Kosong, Harga Sembako Melonjak

Berita, Ekonomi457 Views

MUNA BARAT, TOPIKSULTRA.COM — Sejumlah Persediaan (stok) bawang putih di sejumlah pasar di Kabupaten Muna Barat dilaporkan kosong. Selain itu, sejumlah kebutuhan pokok (sembako) juga mengalami lonjakan harga.

Kondisi ini ditengarai sebagai dampak pandemi Covid-19 yang melanda dunia serta menjelang bulan Ramadhan 1441 H.

Siti Erna, salah satu pedagang sembako di Pasar Lasosodo Kecamatan wadaga Kabupaten Muna Barat (Mubar) mengeluhkan stok bawang putih yang kosong di sejumlah pasar. Ia mengaku sejak adanya informasi Wabah virus corona, bawang putih mengalami kelangkaan di beberapa pasar.

“Semenjak munculnya virus corona,bawang putih sudah tidak ada”,katanya saat disambangi wartawan Topiksultra.com di pasar lasosodo kecamatan Wadaga Kabupaten Mubar, jumat ( 20/3/2020).

Selain Stok bawang putih yang kosong, sejumlah kebutuhan pokok atau sembako juga mengalami lonjakan harga.

Informasi di himpun topik sultra.com, sejumlah bahan sembako yang mengalami lonjakan harga yakni, gula pasir, harga normal perkarung sebesar Rp 600.000 naik menjadi Rp 820.000. Harga eceran awalnya dijual Rp12.000 perkilogram menjadi Rp18.000. Lonjakan harga gula pasir tersebut sudah berlangsung sekitar 2 pekan.

Berbeda halnya dengan bawang merah yang sebelumnya sempat melonjak dari Rp18.000 per liter menjadi Rp45.000 Per liter. Namun, pekan ini kembali mengalami penurunan harga menjadi Rp35.000 perliter.

Melonjaknya harga gula pasir dan bawang putih ini dipicu akibat pandemi virus corona yang melanda Indonesia, karena stok gula dan bawang berasal dari luar daerah Sulawesi Tenggara.

“Ini terjadi setelah ada informasi Virus Corona dan larangan impor barang”,terang Siti Erna.

Kemudian Beras, dari Rp470.000 Perkarung/ (50) Kg naik menjadi Rp520.000. Harga tersebut juga berdampak pada penjual eceran, dari Rp7.000 per liter naik menjadi Rp 9.000.

Lonjakan harga beras tersebut akibat kekurangan stok akibat pandemi covid-19, apalagi saat ini masa panen dalam proses transisi.

“Stoknya terbatas, musim panen belum tiba, walaupun sebagian sudah ada yang dalam proses mau panen. Jadi kedepan di perkirakan harga beras bisa normal kembali, “kata beberpa pedagang di pasar Lasosodo.

Di tempat berbeda, salah satu pedagang sembako Wa Ati asal Desa Lailangga Kecamatan Wadaga menuturkan, kekosongan bawang putih di beberapa pasar di Mubar Akibat Virus Corona karena sumber bawang putih kebanyakan di import dari china.

Wa At mengaku dibawakan bawang putih sekitar enam bulan yang lalu. “Awalnya dikasi harga Standar Satu karung berat 18 Kg itu Rp320.000, kemudian naik Rp500.000, .Terakhir itu dibawakan lagi tapi saya tidak ambil karna harganya naik jadi Rp 950.000”,tuturnya.

Selain itu, harga telur juga mulai meningkat, harga normal Rp.42.000 naik menjadi Rp48.000.

Sementara itu, salah seorang Ibu Rumah Tangga Wa lia, berharap, pemerintah segera mengantisipasi hal tersebut. Karena menurutnya kekosongan stok dan naiknya bahan sembako berdampak pada pemenuhan kebutuhan masyarakat.

“Saya harap pemerintah harus turun tangan,paling tidak melakukan operasi pasar untuk mengetahui apa kendala yang terjadi di masyarakat,” harapnya.

Laporan: La Ode Pialo

Editor

Comment