TOPIKSULTRA.COM,KONAWE UTARA -Hampir sepekan hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara membuat sungai Landawe meluap.
Dari luapan sungai tersebut merendam ruas jalan Trans Sulawesi. Ketinggian air mencapai 60 centimeter mengakibatkan arus lalu lintas (lalin) di lokasi itu sempat terjadi macet dan antrian panjang.
Rilis diterima TOPIKSULTRA.COM dari Tim TRC BPBD Konawe Utara, Jum’at (14/7/2023) sekitar pukul.09.00 wita, banjir merendam permukaan jalan sepanjang sekira150 meter. Terlihat sejumlah kendaraan roda empat dan dua sedang parkir di tepi jalan yang agak tinggi, tidak berani meneruskan perjalanannya. Ada juga yang nekat menggotong sepeda motornya untuk menyebrang.
Bukan hanya itu, satu jembatan kayu terputus terbawa arus banjir sehingga membuat Desa Tambakua terisolir dan sejumlah lahan perkebunan milik warga setempat yang berada dekat dengan bantaran sungai ikut terendam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Konawe Utara, Ns. Muh. Aidin, S.Kep.MM menjelaskan, hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Langgikima beberapa hari terakhir ini menyebabkan sungai Landawe banjir dan meluap sejak Jum’at pagi.
“Begitu kami terima laporan dari Pemerintah Kecamatan tim TRC langsung bergerak cepat ke lokasi banjir membawa peralatan lengkap, termasuk perahu karet 2 unit dan peralatan lainnya,” ujar Muh. Aidin kepada TOPIKSULTRA.COM, saat di konfirmasi melalui Via WhatsApp, Jumat sore (14/7/2023).
Lebih lanjut, Muh.Aidin mengatakan, setelah tiba dilokasi pihaknya langsung mendirikan tenda posko serta membantu mengevakuasi warga setempat yang berada di bantaran sungai termasuk para pengendara Sedang parkir.
“Hujan mulai reda sekitar pukul. 22.00 wita Jum’at malam (14/7/203) dan air sungai mulai surut. Arus lalu lintas sudah bisa dilalui kendaraan tetapi tim TRC tetap berada dilokasi untuk terus memantau karena di khawatirkan terjadi banjir susulan,” ujarnya.
Muh. Aidin mengatakan, pihaknya akan melanjutkan peninjauan ke lokasi banjir besok pagi bersama Kapolres dan Dandim 1430, karena masih ada satu Desa terisolir akibat jembatan kayu penghubung terputus terbawa arus deras.
“Kami tidak bisa tembus karena jembatan kayu penghubung terputus terbawa arus deras. Apalagi sudah malam sehingga kami putuskan besok pagi ke lokasi banjir kembali bersama Kapolres dan Dandim 1430 konut untuk melihat kondisi warga Desa Tambakua terisolir,” terangnya.
Muh Aidin juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada terutama yang tinggal di titik rawan banjir dan yang bermukim di sepanjang bantaran sungai agar waspada.
“Saat ini BPBD Konawe Utara siaga 1, akses transportasi terputus dan membuat satu Desa terisolir,” tutupnya.
Laporan : Ahmar
Comment