TOPIKSULTRA.COM, KENDARI — Beragaman kegiatan penelusuran mahasiswa KKN Tematik Universitas Mandala Waluya menemukan masih besarnya angka kejadian penyakit degeneratif di Desa Wawondengi, Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan. Berdasarkan penelusuran yang dilakukan dengan berbagai pemeriksaan kesehatan dan kerjasama dengan Puskemas setempat diperoleh masih banyaknya masyarakat yang menderita penyakit Diabetes dan Hipertensi namun belum terkendali. Mahasiswa KKN UMW mengambil peran untuk melakukan berbagai kegiatan, mulai dari Penyuluhan Faktor resiko, melakukan pemeriksaan kesehatan Tekanan Darah dan Gula darah, hingga Pendampingan Keterampilan Perawatan Kaki, Senam Kaki dan Latihan peregangan. Menelusuri Desa Wawondengi, Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan, mahasiswa KKN UMW malah menemukan potensi desa untuk berinovasi.
Fokus pada Tanaman Obat Keluarga (TOGA) khususnya tanaman kelor dan jahe yang banyak tumbuh di Desa Wawondengi. Perwakilan kelompok Mahasiswa KKN UMW, Arman Eko Juniarso mengatakan, minuman yang dipaparkan yaitu Bubuk Jahe Instan untuk penyakit Hipertensi dan Jus daun Kelor untuk penyakit Diabetes Melitus. Bahan utama dalam pembuatan minuman adalah, jahe, madu, daun kelor, dan gula aren. Bahan-bahan ini kaya akan antioksidan yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari paparan radikal bebas.
“Minuman instan ini memiliki banyak khasiat untuk penyakit hipertensi juga diabetes serta dapat meningkatkan imunitas tubuh,” katanya.
Ia menyebutkan, kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa KKN UMW untuk menyadarkan masyarakat khususnya masyarakat Desa Wawondengi akan pentingnya menjaga ketahanan tubuh.
Tidak hanya itu, Arman turut menjelaskan terkait minuman instan yang dibuat bersama ibu-ibu Desa Wawondengi juga dilakukan pendampingan untuk meningkatkan minat warga untuk berwirausaha dengan harapan nantinya dapat menjadi salah satu usaha skala UMKM masyarakat. Membuat kemasan minuman instan herbal juga dikerjakan bersama masyarakat desa agar masyarakat memiliki minat dan bakat untuk memasarkan obat tradisional berbahan dasar alami.
Pengemasan produk Minuman Instan herbal yang sebenarnya cukup mudah. “Untuk pengemasan sendiri bisa disesuaikan dengan kebutuhan pribadi maupun pemasaran. Intinya, pastikan dalam penyimpanannya botol tertutup rapat untuk tahan lama dan menghindari adanya kontaminasi bakteri” papar Arman.
Inovasi ini mendapatkan respon positif utamanya dari ibu-ibu Desa Wawondengi. Bahkan, kegiatan ini juga mendapat sorotan dari Pak Sirajudin sebagai Kepala Desa Wawondengi yang ikut hadir dalam kegiatan tersebut. “Enak dan hangat di tenggorokan, cocok diminum ketika hujan”, ujar Pak Sirajudin.
Selain itu, Tim Dosen pembimbing KKN Tematik Universitas Mandala Waluya diantaranya Dr. Ns. La Ode Saltar, S.Kep., M.Kep., Siti Marya Ulfa, SKM., M.Kes., Dr. Apt. Rifa’tul Mahmudah, S.Farm., M.Si., Agus Kurniawan Putra, S.Si., M.Si., Apt. Nur Hatidjah Awaliyah Halid, S. Farm., M. Farm., dan Sunita, SKM., M.Kes, yang diwakili Dr. Apt. Rifa’tul Mahmudah, S.Farm., M.Si menyambut positif olahan Minuman Instan Herbal. Beliau berharap inovasi yang sudah ditemukan dapat diteruskan oleh ibu-ibu PKK dan masyarakat Desa Wawondengi sebagai bentuk pengembangan UMKM Desa Desa Wawondengi serta dapat membantu perekonomian. (red)
Comment