Menghadapi Musim Hujan, BPBD Konut Rutin Pantau 6 Kecamatan Rawan Bencana

TOPIKSULTRA.COM, KONAWE UTARA — Menghadapi musim penghujan tahun 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Utara bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG), secara rutin memantau 6 wilayah Kecamatan yang rawan dan menjadi langganan bencana.

Demikian disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Utara, Ns. Muh Aidin, S.Kep, MM, Kamis ( 2/2/2023)

Pasalnya banjir bandang tahun 2019 lalu, yang meluluhlantahkan sebagian wilayah Bumi Oheo, menyisahkan trauma dan menjadi pengalaman piluh bagi warga dan Pemerintah Kabupaten Konawe Utara (Pemkab-Konut) sehingga hal tersebut menjadi kewaspadaan dini.

Muh Aidin menjelaskan, untuk menghadapi musim penghujan tahun 2023 ini mitigasi bencana khususnya di BPBD adalah kegiatan rutin dilakukan.

“Aemua elemen yang terkait dengan mitigasi bencana, baik lintas sektor maupun di internal kami sudah siap mengantisipasi hal – hal yang akan terjadi,” kata Aidin Kepada TOPIKSULTRA.COM saat diwawancarai dikantonya, Selasa (7/2/2023)

Lebih lanjut, Muh Aidin mengatakan, sebelumnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab Konut) dalam hal ini Bupati telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) tentang Pencegahan dan Penanganan bencana baik bersifat darurat maupun biasa.

“Jadi khususnya kami di BPBD sudah siap mengantisipasi itu termasuk kesiapan Tim Reaksi Cepat (TRC) yang sudah ada dilapangan manakala sewaktu – waktu terjadi bencana, baik yang diakibatkan dari curah hujan, angin topan dan gelombang tinggi serta tanah longsor,” terangnya.

Meski demikian, Muh Aidin, pihaknya juga selalu melakukan koordinasi dengan Basarnas,TNI – Polri, Damkar dan Tim Kesehatan untuk selalu siap siaga.

Berdasarkan data mitigasi bencana kita memang sudah ada wilayah – wilayah tertentu di 6 kecamatan menjadi langganan banjir dan tanah longsor yang beresiko setiap tahunnya diantaranya Andowia, Asera, Oheo, Langgikima, Landawe dan Wiwirano. Daerah ini merupakan wilayah yang dilalui salah satu sungai terpanjang di Konut, yakni Sungai Lasolo.

“Semua pihak di libatkan mulai dari Pemerintah Desa, maupun Kecamatan untuk selalu waspada dini,” ungkapnya.

Menurut Muh Aidin, wilayah ini merupakan wilayah paling berdampak ketika intensitas dan curah hujan tinggi untuk mengantisipasi hal tersebut pihaknya secara intens dan rutin melakukan koordinasi dengan BMKG.

“Ini dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui perkembangan intensitas curah hujan, sehingga BPBD memiliki dasar yang kuat untuk memproteksi dan memberikan warning pada warga yang saat ini masih berada di wilayah radius bantaran sungai dan pesisir pantai,” ungkap Mantan Kadis DLH Konut ini.

Menurut Mantan Direktur RSUD Djafar Harun Kolaka Utara ini, ketika pihak BMKG memberikan data dan informasi terkait kondisi hujan dan bencana lainnya maka kami dari BPBD Konawe Utara selalu merespon dengan cepat 1 kali 24 jam itulah yang kami lakukan selama ini

“Karena kita sudah cukup mempunyai pengalaman lalu,” terangnya.

Muh Aidin berharap kepada semua pihak terkait baik Pemerintah Desa, Lurah, Kecamatan tim relawan bencana dan tokoh pemuda yang ada di Konut untuk memperkuat konsolidasi pada tataran kelembagaan untuk setiap saat melaporkan apabila sewaktu -sewaktu terjadi bencana alam. “ami dari BPBD selalu siap merespon 1 kali 24 jam terhadap kondisi bencana apa saja,” tuturnya.

Laporan : Ahmar

Editor

Related Posts

Jangan Ketinggalan Berita Lainnya

Comment