Pangdam XIV Hasanuddin Minta Kasus Meninggalnya Dua Mahasiswa di Kendari Diusut

banner 468x60

KENDARI, TOPIKSULTRA.com – Panglima Kodam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Surawahadi, meminta agar kasus meninggalnya dua mahasiswa di Kendari, saat unjuk rasa di Gedung DPRD Sultra diusut tuntas. Pangdam menilai peristiwa di Kendari lebih serius ketimbang di Makassar, karena telah merenggut dua korban jiwa.

“Saya mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya dua mahasiswa UHO,” kata Pangdam Surawahadi, di hadapan para pimpinan daerah Sultra dan mahasiswa, Jumat malam (27-9-2019), saat ramah tamah menyambut HUT TNI ke-74, di Aula Makorem 143 HO Kendari.

Hadir pada acara tersebut, Gubernur Sultra Ali Mazi, Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto, Kepala BIN Daerah Sultra, Dandim se Sultra serta perwakilan mahasiswa. Namun, saat pertemuan belum usai, Brigjen Iriyanto lebih dulu pamit dan meninggalkan acara.

Pada kesempatan tersebut, Pangdam XIV juga menginstruksikan Komandan Korem 143 HO untuk mengawal unjuk rasa mahasiswa terkait penolakan RUU, sehingga dalam aksinya, mahasiswa mendapatkan keamanan dan tidak berujung pada anarkisme.

BACA JUGA: Kapolda Sultra Dicopot Usai Beri Keterangan Pers

Menurut Pangdam, TNI siap mengawal dan memberikan bantuan pada mahasiswa. “Kapan pun jika dibutuhkan, kami siap membantu,” katanya.

Bahkan, kata Pangdam, Korem 143 Halu Oleo siap memfasilitasi dengan menyiapkan lapangan tembak. “Siapa pun yang ingin menggunakan, kami menyiapkan lapangan tembak,” katanya.

Rangkaian HUT TNI ke-74 di Makorem 143 HO dengan tema “TNI Profesional Kebanggaan Rakyat“, akan menggelar berbagai kegiatan sosial diantaranya, sunatan massal dan pelayanan kesehatan gratis. Selain itu akan digelar pameran alat utama sistem pertahanan (alutsista) pada tanggal 27 hingga 29 September serta hiburan Lulo Massal yang akan dimeriahkan artis ibukota dan dipusatkan di Alun-alun MTQ Kendari.

Laporan: Sulaiman

Editor

Comment