Warga Kesal Melihat Lokasi Wisata Air Terjun Lapasi-Pasi Dipenuhi Coretan

banner 468x60

TOPIKSULTRA.COM, KOLAKA UTARA – Sebanyak 15 titik aksi coret-mencoret atau vandalisme ditemukan di lokasi wisata air terjun Waebotoe, Desa Lapasi-Pasi, Kecamatan Lambai, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) oleh sejumlah oknum tidak bertanggung jawab. Aksi tersebut mendapat tanggapan beragam dari berbagai kalangan terutama bagi warga setempat yang membuat mereka kesal.

Sejumlah coretan itu diduga dilakukan oknum mahasiswa karena dalam coretan itu tertulis nama-nama oknum mahasiswa KKN, nama jurusan universitas terpampang disana sini di sejumlah batu wisata sungai seperti tulisan Agrobisnis hingga Teknik juga terdapat tulisan lainnya.

Salah seorang warga Desa Lapasi-Pasi, Munawir Tamrin mengatakan, pihaknya sudah sering menyampaikan kepada khalayak yang berkunjung ke tempat wisata agar tidak melakukan aksi coret-coret. Namun sebagian pengunjung tampaknya tidak taat aturan. Buktinya masih terdapat juga beberapa coretan memang telah ada sebelumnya dan kini kembali dipenuhi aksi serupa yang beberapa diantaranya oknum mahasiswa.

“Kenapa ada oknum calon sarjana berlagak seperti itu. Apa tidak diamanahkan dari kampus jika KKN di desa orang lain harus membuat kesan positif dan bukan sebaliknya. Mungkin ia mau viral jadi saya bantu sebarkan foto-foto hasil perbuatannya agar mereka terkenal,” kesal Munawir Kepada Wartawan saat dikonfirmasi melalui Via selulernya, Selasa (29/8/2023).

Lebih lanjut Munawir Tamrin mengatakan, padahal sudah dipasang papan larangan aksi vandalisme di tempat wisata tersebut. Sayangnya ada oknum justru mencopot papan pengumuman tersebut.

Selain aksi vandalisme, pengunjung juga menghamburkan sampah di area tempat wisata.

“Untuk semua pengunjung minimal sampahnya dibakar saja. Jangan dihambur karena akan terbawa arus ke laut,” ungkapnya

Terpisah, Kades Lapasi-Pasi, Bangsawan membenarkan aksi vandalisme di tempat wisata lokal andalan di desanya. Tidak diketahui pasti kapan aksi coret-coret tersebut dilakukan. Namun beberapa pelaku diduga oknum mahasiswa yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Sembilan Belas (USN), Kolaka.

“Kami menduga karena tidak ada yang menyaksikannya. Kalau dari hasil coretan dituliskan KKN 2023 berikut desa penempatan, yakni Maroko,” bebernya.

Bangsawan mengaku baru mengetahui hal itu setelah ditelpon langsung oleh Camat Lambai terkait aksi tidak terpuji itu. Ia mengaku sangat kecewa karena selain mengurangi estetika objek wisatanya juga menjadi contoh yang tidak pantas untuk dipertontonkan.

“Belum ada juga yang datang untuk minta maaf dan rencana kami akan panggil oknum-oknum bersangkutan,” akunya

Menurutnya, objek wisata tersebut ramai dikunjungi warga khususnya di hari libur. Dengan adanya coretan-coretan itu bisa saja akan diikuti pengunjung lainnya untuk melakukan hal yang sama karena dianggap pembiaran.

Lagi pula, air terjun Lapasi-pasi rencananya akan dikembangkan sembari menanti penganggaran yang bakal dikucurkan. Sudah ada masterplant yang telah dirancang sehingga tinggal menanti waktu untuk direalisasikan.

“Masyarakat kami ingin air terjun ini dikembangkan untuk membuka kesempatan peluang ekonomi bagi warga serta PAD bagi desa kami,” tutupnya.

Laporan : Ahmar

Editor

Comment