KENDARI, TOPIKSULTRA.COM — Ditengah pandemi global Covid-19, harga cabe di Kota Kendari mengalami penurunan drastis.
Sujiati (46), salah seorang pengecer sayur-sayuran di pasar tradisional Mandonga mengeluhkan jatuhnya harga jual cabe. “Sebelumnya kita menjual harga Rp60 ribu per kilogram, tapi sekarang jatuh, kita hanya bisa jual Rp20 ribu per kilogram,” keluhnya kepada wartawan, Selasa (22/3/2020).
Kalau harga cabe saat ini turun drastis, namun berbeda dengan sayur kangkung dan bayam, yang justru mengalami lonjakan harga , dari sebelumnya hanya bisa dijual Rp5.000 pertiga ikat bahkan Rp1.000/ ikat, namun kini harga jual kangkung mencapai Rp10 ribu per tiga ikat. Demikian halnya dengan penjualan bayam mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp2.000 per ikat menjadi Rp5.000 per ikat.
“Hanya cabe yang harganya turun, kalau kangkung dan bayam justru melonjak,” kata Sujiati.
Komoditi lain seperti beras premium juga mengalami lonjakan harga, dari sebelumnya harga jual eceran Rp8.000 per liter, tapi sekarang dikisaran Rp9.000 per liter.
Sementara, jenis beras Ciliwung juga mengalami lonjakan dari Rp480 ribu per karung/50 Kg menjadi Rp520 ribu per karung/50 Kg.
Kepala Divisi Regional (Kadivre) Bulog Sultra, Ermin Tora, dikonfirmasi mengungkapkan persediaan (stok) beras yang tersebar pada gudang Bulog tingkat kabupaten / kota se-Sultra mencapai 5.000 ton. Khusus untuk Kota Kendari, stok yang tersedia saat ini di gudang Bulog Benu-benua menyimpan 900 ton atau cukup untuk memenuhi permintaan hingga enam bulan ke depan.
“Setiap bulan, kebutuhan beras yang dilayani melalui gudang Kendari sebanyak 150 ton. Artinya stok beras 900 ton di gudang Bulog Benua Benua Kendari cukup untuk enam bulan ke depan,” katanya, Selasa (22/3/2020).
Adapun harga jual beras premium di tingkat Bulog seharga Rp9.700 per kilogram dalam berbagai kemasan, yakni 5 kilogram, 10 Kg, 15 Kg dan 20 Kg. “Musim panen padi di sentra-sentra produksi Sultra akan berlangsung Mei 2020,” ujarnya.
Laporan: Mail
Comment