TOPIKSULTRA.COM, BUTON UTARA – Camat Wakorumba Utara (Wakorut), La Roni meminta maaf kepada mantan Camat Wakorut, Laode Salama, karena telah menyebut nama Laode Salama terkait dugaan pungutan liar (Pungli) Rp 1.000.000 perdesa/pertahun untuk tim verifikasi kecamatan.
“Dengan hati yang dalam saya meminta maaf secara terbuka kepada mantan Camat Wakorumba Utara, Laode Salama dan keluarga, saya mohon dimaafkan,” ujar La Roni, Selasa (14/2/2023).
Soal Aliansi Pemerhati Wakorumba Utara saat berunjuk rasa, yang menuding Camat Wakorut, La Roni melakukan pungutan liar (Pungli) Rp 1.000.000 perdesa/tahun untuk tim verifikator kecamatan, La Roni menerangkan, ia menjabat sebagai Camat Wakorut pada April 2022. Dirinya tidak tahu menahu tentang adanya dana Rp 1.000.000 yang diberikan kepada tim verifikasi kecamatan.
Ia mengetahui hal itu pada saat akhir tahun 2022. Lanjutnya, ada salah seorang kepala desa yang datang menemuinya untuk menyerahkan uang.
Kemudian, La Roni bertanya, uang itu untuk apa? Merekapun memberikan jawaban untuk tim verifikasi kecamatan. Karena hal itu sudah dilakukan dari pejabat sebelumnya. Ia mengatakan, jika uang itu bukan sogokan dari para kepala desa, akan tetapi ucapan terimakasih dalam membantu kepala desa dalam melakukan verifikasi.
“Yang sebenarnya semua itu adalah keikhlasan dari kepala desa, bukan kebijakan atau pematokan harus membayar atau memberikan uang sebesar Rp 1.000.000 kepada tim verifikasi,” jelasnya.
La Roni menambahkan, itu adalah keikhlasan para kepala desa, bukan kebijakan mantan Camat Wakorut, Laode Salama.
Diberitakan sebelumnya, puluhan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Pemerhati Wakorumba Utara melakukan unjuk rasa di perempatan jalan kompleks perkantoran Saraea, Kelurahan Saraea, Kecamatan Kulisusu, Butur, Kamis, 9 Februari 2023.
Aliansi tersebut menduga, Camat Wakorut, La Roni melakukan Pungli Rp 1.000.000 perdesa/pertahun sebagai biaya kecapean tim verifikasi.
Atas pernyataan Aliansi Pemerhati Wakorumba Utara tersebut, TOPIKSULTRA.COM melakukan konfirmasi kepada La Roni pada Kamis malam, 9 Februari 2023.
Terkait dugaan Pungli Rp 1.000.000 perdesa/pertahun sebagai biaya tim verifikasi, La Roni mengatakan jika hal itu adalah kebijakan camat lama atau mantan Camat Wakorut, Laode Salama.
“Saya hanya melanjutkan saja itu. Tapi saya tanya bagian verifikasi, apakah ini resmi? Kata mereka resmi. Tapi kalau seandainya tidak resmi, untuk 2023 ini saya hapuskan,” kata La Roni.
Laporan: Aris
Comment