TOPIKSULTRA.COM, MUNA BARAT – Pembentukkan Kelompok Studi Pelajar dan Mahasiswa (Keppmi) Kabupaten Muna Barat (Mubar) mendapat sorotan keras dari kelompok yang mengatasnamakan Mahasiswa Mubar. Mereka melakukan aksi di pelataran hotel Athaya, Kendari saat berlangsunya dialog publik kongres perdana KEPPMI Mubar, Minggu, (26/03/2023).
Kelompok tersebut menilai pembentukan Keppmi Mubar akan dijadikan kepentingan politik 2024 oleh Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat (Mubar), Dr Bahri.
Pernyataan yang dilontarkan oleh sejumlah mahasiswa itu kemudian dibantah langsung oleh caraketer Ketua KEPPMI Mubar, Hamrul Marshula.
Hamrul menegaskan, kehadiran Bahri dalam kegiatan tersebut semata-mata hanya sebagai Pj Bupati Mubar yang ingin bersilaturahim kepada Mahasiswa Mubar.
“Tidak betul itu, jadi tidak ada kepentingan politik disitu,” kata Hamrul saat diwawancarai usai kegiatan.
Hamrul menerangkan, massa aksi menyorot pembentukan Kosma tiap Kecamatan yang diduga bermasalah karena sebagian paguyuban tidak dilibatkan. Hal itu juga sangat disayangkan olehnya.
Menurutnya, dengan adanya kongres tersebut maka ada ruang untuk semua Kosma yang sudah terbentuk ataupun mahasiswa yang hadir untuk mempertanyakan hal itu dalam jalanya sidang.
“Sebenarnya adik-adik yang menggelar aksi tadi, mempersoalkan ketua Kosma yang di SK kan oleh Camat. Tapi kan sebenarnya itu sudah clear dan nanti dibahas di sidang,” katanya.
Kendati demikian, dirinya menyayangkan dalam agenda yang dibuka langsung oleh koordinator stering malah diwarnai kericuhan oleh beberapa kelompok pemuda.
Dalam agenda rapat pembahasan terkait dengan pemilihan ketua Keppmi itu tidak kondusif karena sekelompok pemuda tidak menginginkan jalanya sidang.
“Pertama adalah menginginkan SK carateker dan SK Koordinator Stering. Buntut dari itu agenda sidang ditunda dalam jangankan waktu yang tidak ditentukan,” ungkap Hamrul.
Lebih lanjut Hamrul menyampaikan, kalau saat sidang tadi itu koordinator stering sudah membuka sidang, tapi didalam itu bukan peserta penuh dan peserta peninjau. Sehingga kita mau lanjutkan pun tidak akan bisa sehingga koordinator stering tadi terpaksa mempending dalam waktu yang belum ditentukan.
Kemudian menurut Hamrul, soal mekanisme Mubes dan kongres perdana, selain tatib yang dibahas dalam agenda sidang, selanjutnya adalah melakukan pemilihan ketua dan anggota sidang yang dipilih oleh peserta yakni ketua Kosma sebagai peserta penuh dan rekomendasi ketua kosma yang beranggotakan tiga orang.
“44 orang jadinya dan Itu nantinya menjadi peserta yang akan mengikut Mubes sebagaimana yang diatur dalam anggaran rumah tangga (AD/RT) akan tetapi itu bisa berubah sesuai dengan yang nantinya disepakati disidang,” jelasnya.
Setelah itu kata Hamrul, akan dilanjutkan oleh pimpinan sidang tetap untuk membahas beberapa agenda termasuk AD/RT.
Laporan : Muhamad Nur Alim
Comment