TOPIKSULTRA.COM, MUNA BARAT – Pemerintah Daerah (Pemda) Muna Barat (Mubar) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai menyalurkan beras ke masyarakat, hal ini untuk mengantisipasi kekurangan stok beras.
Pj. Bupati Mubar, DR. Bahri mengatakan, kalau Mubar masih kekurangan beras. Apalagi beberapa waktu lalu saat menjelang bulan puasa, beberapa harga komoditi melonjak naik, termaksud beras, minyak dan gula pasir.
“Untuk mengantisipasi lonjakan harga itu maka kami menekan inflansi dengan melakukan pengadaan beras agar harga beberapa komoditi stabil,” kata Bahri.
Bahri menyampaikan, ada 81 ton beras berasal dari Konawe yang dikirim pada Sabtu, 8 April 2023 kemarin, rencananya untuk disalurkan langsung ke 26.020 kepala keluarga (KK) yang ada di Mubar.
Pengiriman beras tersebut merupakan tindak lanjut MoU antara Pemda Konawe dan Pemda Muna Barat pada 23 Maret 2023 lalu itu.terkait pengadaan beras.
“Jadi pengiriman beras ini hasil MoU antara Pemda Konawe dan Pemda Muna Barat. Olehnya itu, kemarin (Sabtu, 8 April) sudah mulai dilakukan pengiriman perdana melalui jalur Fery Torobulu-Tampo,” kata Bahri saat ditemui. Minggu, 9/4/2023.
Lebih lanjut soal harga, jebolan STPDN 07 ini memastikan kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir, karena Pemda Mubar memberikan keringanan kepada masyarakat alias subsidi. Bahkan untuk kualitas beras juga sudah melalui uji coba.
Selain itu kata Bahri, untuk biaya transportasi angkutan pengiriman dari Konawe juga dibiayai oleh Pemda Mubar, dengan hitungan 1 truk muatan 11 ton sebesar Rp 6.500.000.
“ada 7 truk pengiriman yang dibiayai semua, sehingga totalnua sebesar Rp.45.500.000,” jelasnya.
Sementara itu, kepala Dinas Ketahanan Pangan Mubar, LD. Aka Sayala mengatakan, saat ini beras yang dikirim dari Konawe sudah tiba, selanjutnya ditempatkan ke distributor lokal yang ada di Mubar.
“Nanti Camat mengarahkan ke kepala desa masing-masing untuk mengambil ke distributor, kemudian kepala desa membagi langsung ke kepala keluarga (KK) dalam masyarakatnya,” katanya.
La Aka bilang, untuk KK yang sudah ada datanya berdasarkan capil, masing-masing akan menerima satu paket berupa beras 5 kilo gram, minyak 1 kilo gram dan gula pasir 1 kilo gram.
“Jadi satu paket yang dibeli masyarakat itu, harganya Rp 70 ribu. Kalau dihitung dari harga beli di pasar, Rp 103. 500. Hal itu cukup membantu juga masyarakat. Saat ini kita mampu subsidi seperti itu dulu,” ucapnya.
Laporan : Muhammad Nur Alim
Comment