TOPIKSULTRA.COM, MUNA BARAT- Hutan jati permandian Matakidi di desa barangka, kecamatan Barangka, Kabupaten Muna Barat dirambah orang yang tidak bertanggung jawab.
Hutan jati matakidi saat ini, satu – satunya hutan yang bertahan di Mubar. Namun sayang, hutan tersebut malah dirambah oleh orang tidak bertanggung jawab.
Padahal, di sekitaran hutan tersebut terdapat beberapa mata air yang masih bisa bertahan sampai sekarang.
Hal tersebut membuat Pj Bupati Muna Barat Bahri menjadi geram, hingga ia akan melaporkan oknum perambah hutan jati tersebut ke pihak kepolisian.
“Hutan jati ini seharusnya kita jaga dan lestarikan. Oknum yang merambah harus bertanggung jawab karena telah merusak ekosistem hutan” katanya melalui WhatsApp nya, Sabtu (13/5/2023)
Bahri mengaku informasi pengrusakan hutan jati ini ia mendapatkan laporan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Pol-PP) sejak pagi tadi. Menurutnya, proses perambahan pohon jati di lakukan pada malam hari.
“ Pol-PP sebelumnya saya sudah tugaskan untuk mengawasi setiap pagi ternyata mereka beraksi saat malam hari,” ungkapnya.
Kata dia, tindakan tersebut dapat merusak lingkungan hingga berdampak pada berkurangnya debit air .
“Ini adalah peninggalan leluhur. Kita bisa bercerita kepada anak cucu jika Pulau Muna terkenal dengan jatinya. Jangan kita hanya bercerita tetapi mereka tidak menyaksikan jatinya. Tugas kita kan harus merawat bukan merusak,” tandasnya.
Untuk mencegah kasus yang terulang, rencananya jebolan STPDN 07 ini akan segera mendirikan pos jaga dan menugaskan Pol PP untuk berjaga dalam waktu 24 jam. Sedangkan jati yang telah di potong akan di lakukan pendataan dan segera melakukan penanaman ulang.
“Kalau perlu kita bangun pos di dalam hutan agar penjagaannya lebih ketat, dan mudah-mudahan hal serupa tidak kembali terjadi. Kalau masih ada yang melakukan kita laporkan dan tangkap pelakunya” kuncinya.
Laporan: Muhammad Nur Alim
Comment